Obin Famz

2014

Junalistik A UIN Bandung 2014

Outing Antropologi Komunikasi Tasikmalaya

Kamis, 13 November 2014

Agama Islam (Dien Al Islam)

TUGAS PENGANTAR STUDI ISLAM
 “AGAMA ISLAM (DIEN AL ISLAM)”



 Jurnalistik 1 / A
Disusun Oleh :

Andri Apadin Ubaedillah       1144050011
Artie Raini Alami                    1144050019
Arviandi Rahmat K                1144050020
Asep Solihin                            1144050021
Bagus Ahmad Rizaldi             1144050024
Churiyana Nugraha                 1144050027


JURUSAN KOMUNIKASI JURNALISTIK
FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UIN SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG
2014






KATA PENGANTAR

            Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan hidayahnya sehingga penulisan makalah ini dapat terselesaikan sebagaimana mestinya.  Salam dan shalawat semoga tetap tercurah kepada Nabi Besar Rasulullah Muhammad SAW, kepada sahabat-sahabatnya dan kepada umatnya hingga akhir jaman.
Pertama-tama kami mengucapkan terimakasih kepada dosen yang dengan keikhlasannya membimbing kami sehingga kami bisa mengetahui sedikit demi sedikit apa yang sebelumnya belum kami ketahui, juga tak lupa teman-teman seperjuangan yang telah membantu kami dalam pembuatan makalah ini.
 Penyusunan makalah ini dimaksudkan untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Studi Islam. Tugas ini disusun dengan mempelajari materi tentang “Agama Islam (Dien Al Islam)”. 
            Makalah ini kami buat dengan sesederhana jika ada kesalahan dalam penulisan makalah ini, kami berharap dan memohon saran serta kritikan dari pembaca demi kesempurnaan makalah kami kedepannya dan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.


BAB I
PENDAHULUAN

Agama adalah salah satu hal vital dalam kehidupan manusia.  Dengan agama, seseorang akan lebih terarah hidupnya.  Bagi manusia, melalui kitab, agama dijadikan pedoman di dalam kehidupannya.  Manusia dalam segala aspek kehiudpan baik secara individu atau kelompok mulai dari cara berperilaku, bergaul dan segala aktivitas hidupnya diatur oleh agama.  Seseorang yang taat pasti tetap menjaga dan melaksanakan aturan dan menjalankkan apa yang tertulis di dalam kitabnya.
Di Indonesia sendiri terdapat enam agama yang diakui secara syah menurut undang-undang, yaitu Islam, Kristen, Hindu, Budha, Katolik dan Konghucu.  Kesemuanya itu mempunyai kitab masing-masing yang dijadikan dasar manusia dalam menjalankan agamanya dan memiliki penganut masing-masing pula sesuai keyakinan individunya.
Salah satu agama yang ada di Indonesia adalah agama Islam.  Mayoritas penduduk Indonesia beragama Islam. Islam turun menjadi suatu agama membutuhkan proses yang panjang, selain itu agama ini juga memiliki nilai yang dijadikan dasar untuk kehidupan penganutnya dan memiliki sifat universal di dalam setiap ajaran-ajaran yang terdapat di dalamnya.  Oleh karena itu, makalah ini akan membahas tentang hal yang berhubungan dengan definisi agama, definisi Islam, Islam sebagai agama dan nilai universalitas Islam.


BAB II
PEMBAHASAN


2.1. Pengertian Dienul Islam
Dienul Islam yang artimya sederhananya “Agama Islam” adalah agama yang ajaranya sangat sempurna karena dating langsung dari Allah SWT.
Dienul Islam dibawa dan diajarkan oleh para Nabi dan Rasul, sejak Nabi Adam AS hingga Nabi Muhammad SAW, sebagai Nabi terakhir bersumber dari kitab-kitab Allah dan sunnah para Nabi yang bersangkutan. Dienul Isalam yang di bawa Nabi Muhammad SAW bersumber pada Al Quran dan Sunnah Rasulullah SAW.
Oleh karena itu, Dienul Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW merupakan Dien (Agama) yang paling lengkap serta satu-satunya agama yang diridhoi Allah SWT.
Sebagaimana Firman Allah dalam surat Ali Imran ayat 19

Artinya : "Sesungguhnya agama "yang benar" di sisi Allah adalah Islam"

2.2. Pengertian Dien

Kalimat Dien yang berasal dari Bahasa Arab yang Artinya : "Agama, jalan hidup, pertauran atau undang-undang"

Sedangkan kalimat Islam yang beasal dari Bahasa Arab yang Artinya : "Tunduk, menyerah, patuh selamat dan damai"
  
Dengan demikian Islam dapat berarti tunduk, patuh dan menyerahkan diri kepada Allah SWT. Islam juga dapat diartikan keselamatan dan kedamaian, karena orang yang telah masuk Islam akan selamat dan damai di dunia maupun di akhirat.

2.3. Agama dan Dien

Agama dan din adalah suatu sistem “Creedo” (Tata-Keimanan atau Tata-Keyakinan) atas adanya sesuatu yang mutlak diluar manusia dan satu sistema ritus (Tata-Peribadatan) manusia yang dianggapnya Yang Mutlak Itu, serta sistema norma (Tata-Kaidah) yang mengatur hubungan manusia dengan sesama manusia dan hubungan manusia dengan alam lainnya sesuai dan sejalan dengan tata-keimanan dan tata-peribadatan termaksud.
1.      Agama adalah ekuivalen (muradif) dengan dien
2.      Yang disebut Din bukananya Islam, tetapi juga selain daripada islam.  Orang yang berpendapat bahwa din itu tidak sama dengan agama, atau bahwa din itu lebih luas daripada agama, tidak dapat dibenarkan baik ditinjau dari segi ilmiyah, maupun ditilik dari segi diniyah, yang benar ialah agama (din) islam itu jauh lebih luas daripada agama (din) lainnya.
3.      Menurut Rig Weda yaitu kitab sucinya agama Hindu bahwa agama itu adalah kata majmu yang terdiri dari dua kata, yaitu A=tidak, GAMA=kacau.  AGAMA artinya tidak kacau, dengan arti orang yang beragama itu hidupnya teratur, mempunyai batas-batas dan norma-norma tertentu, tahu membedakan yang baik dengan yang buruk, tahu hak dan kewajiban, yang harus dikerjakan dan ditingalkan dan sebagainya.


2.4. Pengertian Islam dalam Al-quran

1.      Islam berasal dari kata “as-silmu” yang artinya damai
“dan jika mereka condong kepada perdamaian, maka condonglah kepadanya dan bertawakallah kepada Allah.  Sesungguhnya dialah yang maha mendengar lagi maha mengetahui”
2.      Islam berasal dari kata “aslama” yang artinya menyerahkan diri (pasrah)
“dan siapakah yang lebih baik agamanya daripada orang yang ikhlas menyerahkan dirinya kepada Allah, sedang diapun mengerjakan kebaikan, dan ia mengikuti agama Ibrahim yang lurus? Dan Allah mengambil Ibrahim menjadi kesayangan-Nya”
Islam berasal dari kata “istalma mustalima” yang artinya penyerahan total kepada Allah
“Bahkan mereka pada hari itu menyerah diri”

3.      Islam berasal dari kata “salimun salim” yang artinya bersih dan suci
“Kecuali orang-orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih”

4.      Islam berasal dari kata “salamun” yang artinya selamat
“Berkata Ibrahim : “Semoga keselamatan dilimpahkan kepadamu, aku akan memintakan ampun bagimu kepada Tuhanku.  Sesungguhnya Dia sangat baik kepadaku”


2.5. Islam Sebagai Agama

Islam datang sebagai penyempurna bagi agama-agama yang telah datang sebelumnya.  Nama agama Islam berasal dari bahasa Arab aslama dari kata dasar “salima” yang artinya sejahtera, tidak tercela, tidak bercacat dan selanjutnya diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia menjadi kata “selamat” atau “salm” yang berarti kedamaian, kepatuhan, penyerahan diri kepada Tuhan.  Sehingga Islam berarti “Agama Kedamaian” atau “Agama Sejahtera”

Nama Agama Islam berasal dari wahyu Al-Quran yang menyatakan:
Pada hari ini telah Ku-sampaikan agamamu dan telah Ku-cukupkan nikmat-Ku dan telah Ku-ridhoi Islam sebagai agama bagimu”

Islam memberian banyak amalan keagamaan.  Para penganut umumnya digalakkan untuk memegang seperti lima Rukun Islam dan enam Rukun Iman yang telah menyentuh pada hampir semua aspek kehidupan dari hal praktikal seperti kehalalan, perbankan, jihad dan zakat.



BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Agama adalah suatu sistem tata keimanan, tata periadatan dan tata kaidah yang mengatur keidupan manusia. Tanpa agama manusia tidak akan tahu kebenaran, tanpa agama manusia akan mengarang-ngarang kebenaran.
Dari sekian banyak agama yang kita ketahui, Islam adalah satu-satunya agama yang diakui Allah SWT "sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam" begitulah bunyi firman Allah SWT dalam surat Ali Imran ayat 19. Selain ajarannya yang tetap relevan di tengah perkembangan jaman, kebenaran ajaran islam telah melintasi batas-batas suku, etnis, bangsa dan bahasa. Dengan demikian, islam telah sempurna sebagai agama yang menjunjung tinggi nilai-nilai universalitas manusia. "...Pada hari ini telah Aku sempurnakan untukmu agamamu, dan telah aku cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah aku ridhai Islam sebagai Agama bagimu.." (Al-Maaidah:3)
Dari sekian banyak agama yang kita ketahui, Islam adalah satu-satunya agama yang diakui Allah SWT "sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam" begitulah bunyi firman Allah SWT dalam surat Ali Imran ayat 19. Selain ajarannya yang tetap relevan di tengah perkembangan jaman, kebenaran ajaran islam telah melintasi batas-batas suku, etnis, bangsa dan bahasa. Dengan demikian, islam telah sempurna sebagai agama yang menjunjung tinggi nilai-nilai universalitas manusia.



DAFTAR PUSTAKA

Anshori, Endang Saifuddin. 1986. Wawasan Islam. Jakarta:CV Rajawali.
Razak, Nasruddin. 1996. Dienul Islam. Baandung: PT Alma’arif Bandung
https://anshorimujahid.wordpress.com/2011/02/19/pengertian-dinul-islam-agama-islam/

Rabu, 05 November 2014

Kata - Kata dari Ayah dan Ibu

Ibu bilang : "Berbeda tak berarti kamu buruk, justru kamu istimewa. Banggalah menjadi dirimu sendiri, dirimu yang apa adanya"


Aku selalu mensyukuri apa yang ada dalam diriku sendiri


Ayah bilang : "Diuji dengan kekayaan lebih berat tanggung jawabnya,ketimbang dikasih cobaan dengan kemiskinan"


Terimakasih Ayah, untuk nasihat sederhana namun begitu bermakna dalam segalanya


Ibu bilang : "Berkata jujurlah selalu, dengan begitu kamu tidak perlu mengingat apa yang telah kamu katakan"


Mother is an angel in the form of man, his love...love...all the time, thanks mom I always loved you all my life


Ibu ... Aku ... Rindu


Ayah bilang : "Hidup ini terlalu berat untuk mengndalkan diri sendiri tanpa melibatkan bantuan Tuhan dan rang lain"


Ayah, Aku sadar di setiap laranganmu Ayah mencoba melindungiku dari hal-hal yang buruk. Maafkan aku Ayah jika selalu membantah laranganmu


Ayah dan Ibu adalah sosok yang paling aku banggakan dalam hidup

Sabtu, 27 September 2014

RESUME ILMU POLITIK


JUDUL                                   : PENGANTAR ILMU POLITIK
PENULIS                               : SETA BASRI
PENERBIT                             : INDIE BOOK CORNER
TAHUN TERBIT                   : 2012
JUMLAH HALAMAN          : 199



Jurnalistik / 1 A

Di susun oleh :
Asep Solihin


JURUSAN ILMU KOMUNIKASI JURNALISTIK
FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UIN SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG
2014


KONSEP DAN METODOLOGI ILMU POLITIK
DEFINISI ILMU POLITIK
Politik dari bahasa Yunani ‘polis’ yang artinya negara-kota. Dalam negara-kota di zaman Yunani, orang saling berinteraksi guna mencapai kesejahteraan (kebaikan, menurut Aristoteles) dalam hidupnya. A New Handbook of Political Science menyebutkan bahwa politik adalah the constrained use of social power (penggunaan kekuasaan sosial yang dipaksakan). Kata ‘kekusaan sosial’ ditekankan untuk membedakannya dengan ‘kekuasaan individual’.
Berikut definisi dari Gabriel A. Almond, et.al., di mana mereka mendefinisikannya sebagai :
[“. . .kegiatan yang berhubungan dengan kendali pembuatan keputusan publik dalam masyarakat di wilayah tertentu, di mana kendali ini dikosong lewat instrumen yang sifatnya otoritatif (berwenang secara sah) dan koersif (bersifat memaksa). Politik mengacu pada penggunaan instrumen otoritatif dan koersif ini –siapa yang berhak menggunakannya dan dengan tujuan apa.”]
Andrew Heywood sekurang-kurangnya mengajukan empat asumsi tatkala kata ‘politik’, di antaranya  : Politik sebagai seni pemerintahan, Politik sebagai hubungan publik, Politik sebagai kompromi dan consensus, Politik sebagai kekuasaan.
ILMU POLITIK
            Ilmu adalah pengetahuan yang disusun secara metodis, sitematis, objektif, dan umum. Ada 3 konsep filsafat ilmu yang memiliki aspek ontologi, epistimologi, dan aksiologi.
ONTOLOGI ILMU POLITIK
            Secara ontologis, politik juga memilki objek-objek kajian yang spesifik. Miriam Budiarjo menyebutkan sekurang-kurangnya ada lima objek ontologis Ilmu Politik, yaitu  :
Negara (state), Kekusaan (power), Pengambilan keputusan (decision-making), Kebijaksanaan umum (public policy), Pembagian (distribution)

EPISTEMOLOGI ILMU POLITIK
Dalam Ilmu Poitik, epistemologi ilmu ini diterjemahkan ke dalam konsep pendekatan. Arti dari pendekatan  adalah dari sudut mana serta bagaimana seseorang melihat suatu permasalahan. Pendekatan-pendekatan yang terdapat yang terdapat dalam Ilmu Politik terdiri dari filsafat politik, institusionalisme, behavioralisme, pluralisme, strukturalisme, dan developmentalisme.
FILSAFAT POLITIK
Filsafat politik adalah suatu pendekatan Ilmu Politik yang relative abstrak sebab berbicara pada dataran filosofis kegiatan politik. Dalam pendekatan filsafat politik dikenal empat tradisi besar yaitu tradisi klasik, pertengahan, pencerahan, dan radikal.
PENDEKATAN INSTITUSIONAL
            Pendekatan filsafat politik menekankan pada ide-ide dasar seputar dari mana kekusaan berasal, bagaimana dijalankan, serta untuk apa kekuasaan di selanggarakan. Dalam konstitusi adalah menyediakan UUD bagi setiap rezim pemerintahan. Dalam konstitusi dikemukakan apakah negara berbentuk pederal atau kesatuan, system pemerintahannya berjenis parlementer aau presidensil. Negara Federal adalah negara yang otoritas dan kekuasaan pemerintah pusatnya di bagi ke dalam beberapa negara bagian.
PENDEKATAN BEHAVIORAL
            Pendekatan institusionalisme meneliti lembaga-lembaga negara (abstrak), pendekatan behaviorlisme khusus membahas tingkh laku politik individu.
PENDEKATAN PLURAL
Robert A. Dahl sebaliknya, pada tahun 1963 menyatakan bahwa kekuasaan antarkelompok relatif tersebar, bukan pyramidal.


PENDEKATAN STRUKTURAL
Pendekatan utama pendekatan ini adalah pada anggapan bahwa fungsi yang ada di sebuah negara di tentukan oleh struktur-struktur yang ada di tengah masyarakat, bukan oleh mereka yang duduk di posisi lembaga politik. Contoh lain strukturalisme adalah kerajaan Inggris.

PENDEKATAN DEVELOPMENTAL
Karya klasik pendekatan ini diwakili oleh Daniel Lerner melalui kajiannnya di sebuah desa di Turki pada tahun 1958. Menurut Lerner mobilitas sosial (urbaniasi, terpaan media, partisipasi politik) mendorong terciptanya demokrasi.

AKSIOLOGI ILMU POLITIK
Aksiologi Ilmu Politik adalah untuk memberi jalan atau cara yang lebih baik dalam hal negosiasi kepentingan antarkelompok dalam masyarakat. Ilmu Politik (menurut Aristoteles) bertujuan untuk membahagiakan hidup manusia yang tinggal dalam wilayah yanag sama. Aksiologi Ilmu Politik juga erat berkait dengan empat asumsi orang tatkala mendengar kata ‘politik’ seperti yang diutarakan Andrew Heywood.

HUBUNGAN ILMU POLTIK DENGAN ILMU LAIN
            Ilmu Politik tidak benar-benar bersifat independen (berdiri secara bebas) karena juga dipengaruhi ilmu lain.

SUB-SUB DISIPLIN ILMU POLITIK
            Ada Sembilan sub disiplin yang berada dalam naungan Ilmu Politik, yaitu :
Ilmu Politik (Political Science), Lembaga-Lembaga Politik, Tingkah Laku Politik, Politik Perbandingan, Administrasi dan Kebijakan Piblik, Ekonomi Politik, Hubungan Internasional, Teori Politik, Metodologi



BENTUK NEGARA DAN PEMERINTAHAN

Kekuasaan itu dipegang oleh satu tangan atau orang (few), ataukah banyak tangan atau orang (many).

JENIS KEKUASAAN
Monarki dan Tirani, Aristokrasi dan Oligarki, Demokrasi dan Mobokrasi, Timokrasi, Oklokrasi, Plutokrasi, Kleptokrasi.

BENTUK NEGARA
Terdiri dari tiga bentuk yaitu Konfederasi, Kesatuan, dan Federal.
1.      Negara Konfederasi
Menurut kepada definisi L. Oppenheim maka konfederasi adalah negara yang terdiri dari persatuan beberapa negara yang berdaulat.
2.      Kesatuan
Negara kesatuan adalah negara dengan  kedudukan tertinggi yang dipegang pemerintah pusat atau nasional dan memiliki kekuasaan penuh dalam pemerintahan sehari-hari.
3.      Federasi
Negara Federasi ditandai adanya pemisahan kekuasaan negara antara pemerintahan nasional dengan unsur kesatuannya (negara bagian, provinsi, republik, kawasan, atau wilayah).

SISTEM PEMERINTAHAN
1.      Bentuk Pemerintahan Parlementer
Dalam sistem parlementer, warga negara tidak memilih kepala negara secara langsung. Mereka memilih anggota-anggota dewan perwakilan yang diorganisasi ke dalam satu atau lebih partai politik.
2.      Bentuk Pemerintahan Presidensil
Presiden cenderung memisahkan kepala eksekutif dari dewan perwakilan rakyat. Di dalam sistem presidensil, presiden tidak bertanggung jawab kepada parlemen (DPR) tetapi langsung kepada rakyat.
3.      Semi-Presidensial
Menurut Shugart menyatakan bahwa ciri utama dari semi-presidensial adalah :
·            Presiden dipilih langsung oleh rakyat
·            Presiden memiliki kewenangan konstutional terbatas
·            Terdapat pula perdana menteri dan cabinet yang merupakan kepanjangan tangan dari mayoritas di parlemen

TRIAS POLITIKA : PEMISAHAN KEKUASAAN

Trias politika merupakan konsep pemerintahan yang kini banyak dianut berbagai negara di aneka belahan dunia. Konsep dasarnya adalah kekuasaan di suatu negara tidak boleh dilimpahkan pada satu struktur kekuasaan politik melainkan harus terpisah di lembaga-lembaga negara yang berbada. Trias politika yang kini banyak diterapkan adalah pemisahan kekuasaan kepada tiga lembaga berbeda: legislatif, eksekutif, dan yudikatif.
Legislatif adalah lembaga untuk membuat undang-undang; Eksekutif adalah lembaga yang melaksanakan undang-undang; dan yudikatif adalah lembaga yang mengawasi jalannya pemerintahan, menginterpretasikan undang-undang jika ada sengketa, serta menjauhkan sanksi bagi lembaga atau perseorangan yang melanggar undang-undang.

FUNGSI- FUNGSI KEKUASAAN LEGISLATIF
Legislatif adalah struktur politik yang fungsinya membuat undang-undang. Beberapa fungsi dari kekuasaan legislatif sebagai berikut: lawmaking, constituency work, supervision and critism government, education, dan representation.

FUNGSI-FUNGSI KEKUASAAN EKSEKUTIF
            Fungsi kekuasaan eksekutif ini garis besarnya adalah: chief of state, head of government, party chief, commander in chief, chief diplomat, dispenser of appointments, dan chief legislators.

FUNGSI-FUNGSI KEKUASAAN YUDIKATIF
Fungsi-fungsi yudikatif yang bisa dispesifikasikan ke daftar masalah hokum berikut: criminal law, constitution law, administrative law, international law.

BIROKRASI NEGARA

            Secara etimologis, birokrasi berasal dari kata ‘biro’ (meja) dan ‘kratein’ (pemerintahan), yang jika disintesakan berarti pemerintahan meja. Micheal G. Roskin, et.al,. menyebut birokrasi sebagai “setiap organisasi yang berskala besar yang terdiri dari atas para pejabat yang diangkat, di mana fungsi utamantya adalah untuk melaksanakan  (to implement) kebijakan-kebijakan yang telah diambil keputusan (decision makers).

KARAKTER BIROKRASI
Menurut Max Weber, paling tidak terdapat delapan karakteristik birokrasi, yaitu :
(1) Organisasi yang disususn secara hierarkis, (2) Setiap bagian memiliki wilayah kerja khusus, (3) Pelayan public (civil sevants), (4) Menerima gaji pokok berdasarkan posisi, (5) Pekerjaan sekaligus merupakan jejang karier, (6) Para pejabat/pekerjatida memiliki sendiri kkntor mereka, (7) Setiap pekerja dikontrol dan harus disiplin, (8) Promosi yang ada didasarkan atas penilaian atasan (superior’s judgments).

TIPE-TIPE BIROKRASI NEGARA
Di Amerika Serikat, terdapat 4 jenis birokrasi yaitu :
(1) Departemen di dalam kabinet, (2) Agen-agen federal, (3) Perusahaan-perusahaan milik federal, (4) Agen-agen pengaturan independen.

HAK ASASI MANUSIA DAN GENDER

DEFINISI HAM
            HAM adalah kemerdekaan, kebebasan, dan perlindungan paling mendasar bagi setiap manusia, bersifat lintas pemerintahan dan agama, tidak berbeda baik saat perang maupun damai, serta bersifat tetap. Saat ini, kajian HAM meliputi :
(1) Hidup, kebebasan, dan keamanan (2) Kemerdekaan beragama, berpikir, berpolitik (3) Menenpuh jalur hokum, pendidikan, pekerjaan, kesehatan (4) Berumah tangga dan berkeluarga.

GENDER
            Gender adalah konstruksi sosial yang menjelaskan tentang peran manusia berdasrkann jenis kelamin.

BUDAYA DAN SOSIALISASI POLITIK

BUDAYA POLITIK
            Budaya politik adalah cara individu berpikir, merasa, dan bertindak terhadap sistem politik serta bagian-bagian yang ada di dalamnya, termasuk sikap atas peranan mereka di dalam sistem politik.
            Orientasi/kecenderungan individu terhadapsistem politik terbagi menjadi tiga, yaitu :
(1) Orientasi kognitif (2) Orientasi afektif (3) Orientasi evaluatif

TIPE-TIPE BUDAYA POLITIK
Tipe-tipe budaya politik yang ada adalah politik parokial, budaya politik subjek, dan budaya politik partisipan.

SOSIALISASI POLITIK
Fungsi sosialisasi menurut Rush dan Althoff adalah :
·         Melatih individu
·         Memelihara sistem politik
Dalam melakukan kegiatan sosialisasi politik, Rush dan Althoff menyuratkan terdapat tiga cara, yaitu imitasi, intruks, dan motivasi.

AGEN SOSIALISASI POLITIK
Rush dan Althoff mengariskan terdapatnya lima agen sosialisasi politik yang umum diketahui, yaitu keluarga, sekolah, peer group, media massa, pemerintah, dan partai politik.

PARTISIPASI POLITIK

PARTISIPASI politik adalah aktivitas warga negara yang bertujuan untuk mempengaruhi pengambilan keputusan politik .
            Huntington dan Nelson membagi landasan partisipasi politik ini menjadi lima bagian yaitu : Kelas, Kelompok atau komunal, Lingkungan, Partai, Golongan atau faksi.
Mode partisipasi terbagi kedalam dua bagian besar: convensiaonal dan unconvensional.
Samuel P. Huntington dan Joan Nelson membagi betuk partisipasi politik menjadi: kegiatan pemilihan, lobby, kegiatan organisasi, contacting, tindakan kekerasan (violence)

KOMUNIKASI POLITIK

            Definisi komunikasi politik adalah seluruh proses transmisi, pertukaran, dan pencarian informasi, (termasuk fakta, opini, keyakinan, dan lainnya) .

Komunikator      : Partisipan yang menyampaikan informasi politik
Pesan Politik      : Informasi, fakta, keyakinan politik
Media                 : Wadah (medium) yang digunaka untuk menyampaikan pesan
 Komunikan       : Partisipasi yang diberiakan informasi politik oleh komunikator
FeedBack           : Tanggapan dari komunikan atas informasi yang di berikan oleh komunikator

SISTEM KEPARTAIAN DAN PARTAI POLITIK
            Sistem kepartaian adalah pola kompetisi terus-menerus dan bersifat stabil tampak di setiap proses pemilu tiap negara. Partai politik adalah organisasi yang beroperasi dalam sistem politik.

FUNGSI PARTAI POLITIK
Menurut David McKay Dalam kajiannya atas partai-partai politik di Amerika Serikat, ia berkesimpulan bahwa partai politik memiliki fungsi sebagai berikut :
(1) Agregasi kepentingan (2) Memperdamaikan kelompok dalam masyarakat (3) Staffing government (4) Mengkoordinasi lembaga-lembaga pemerintah (5) Mempromosikan stabilitas politik.


PEMILIHAN UMUM

            Dieter Nohlen mendefinisikan sistem pemilihan umum dalam dua pengertian, dalam arti luas dan dalam arti sempit. Namun, apapun dasar pertimbangannya sistem pemilihan umum yang di tetapkan harus memperhatikan serangaian kondisi. Donal L. Horowitz menyatakan sistem pemilihan umum harus mempertimbangkan hal-hal berikut: (1) Perbandingan kursi dengan jumlah suara (2) Aunabilitasnya bagi konstituen (pemilih) (3) Memungkinkan pemerintah dapat bertahan (4) Menghasilkan pemenang mayoritas (5) Membuat koalisi antaretnis dan antaragama (6) Minoritas dapat duduk di jabatan publik.

HUBUNGAN INTERNASIONAL

            Politik Luar Negeri menurut Carlton Clymer Roddee adalah pola perilaku yang di wujudkan oleh suatu negara sewaktu memperjuangkan kepentingan dalam hubungannya dengan negara lain, yaitu bagaimana cara menentukan tujuan menyusun prioritas dan mengelola sumber daya manusia untuk bersaing dengan negara lain di lapangan internasional.
            Politik Internasional menurut KJ. Holsti adalah interaksi dua negara atau lebih yang terdiri dari pola dan tindakan suatau negara dan reaksi atau tangapan negara lain terhadap tindakan tersebut.
            Faktor-faktor internasional yang diperhatikan para pembuat kebijakan luar negeri adalah: Faktor Global, Faktor Regional, Hubungan Bilateral, Aktor-Aktor Non-Negara.
            Faktor-fator domestic yang diperhatikan para pembuat kebijakan luar negeri: Birokrasi, Opini Publik, Media, Kelompok Kepentingan, Partai Politik.

IDEOLOGI

            Istilah ideology terutam dilekatkan pada aspek politik pemerintahan atau gerakan politik suatu negara. Di Indonesia misalnya, Pancasila diakui sebagai ideologi negara. Pancasila terdapat di dalam konstitusi (UUD 1945), tepetnya di dalam Pembukaan UUD 1945. Pancasila merupan salah satu contoh ideologi yang hidup di dunia ini.
            Selain makna etimologos, ideologi di katakana mengacu pada apa yang orang piker dan percaya mengenai masyarakat, apa yang orang pikir dan percaya mengenai masyarakat ini dapat berkisar pada bidang ekonomi, politik, sosial, dan filosofis.
            Pengertian ideologi yang yang digunakan dalam tulisan ini adalah pemetaan realitas sosial oleh individu yang digunakan untuk menggerakan kelompok atau masyarakat guna mengubah kondisi nayata seperti apa yang dinyatakan dalam muatan ideologi.
            Dari ideologi-ideologi tersebut kemudian dapat diturunkan varian-variannya :
Kapitalisme, Sosialisme, Liberalisme, Neoliberalisme, Fundamentalisme